Persiapan Studi di Amerika: PKUMI Gelar Pembekalan Mahasiswa untuk Program Short Course di HIU
Jum’at 30 Agustus 2024, Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) kembali menggelar pembekalan bagi mahasiswa yang akan mengikuti program short course di Hartford International University for Religion and Peace (HIU), Amerika Serikat.
Sesi pertama dimulai dengan pemaparan dari Zezen Zainul Mutaqin, S.J.D., seorang pakar yang memiliki pengalaman tinggal selama lima tahun di Amerika Serikat sebagai mahasiswa doktoral. Dalam sesinya, Zezen membahas mengenai budaya, ekonomi, dan kondisi sosial masyarakat Amerika Serikat secara umum. Ia menekankan bahwa Amerika adalah negara dengan keragaman penduduk yang tinggi, yang memberikan pengalaman unik bagi siapa saja yang ingin tinggal dan berinteraksi di sana.
Zezen juga menyoroti pentingnya kesadaran peserta short course mengenai latar belakang mereka sebagai muslim yang terbiasa hidup di lingkungan yang homogen dan akan pindah ke masyarakat yang sangat beragam. Ia mengingatkan para peserta untuk mengingat kembali konsep fiqh aqaliyyah dan menerapkannya sebagai panduan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Selain itu, Zezen mengingatkan tentang masih adanya islamofobia di Amerika, yang terkadang mengarah pada diskriminasi dan kekerasan. Meskipun demikian, Amerika tetap dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat, yang memberikan ruang bagi umat Muslim untuk beribadah dan mempraktikkan agamanya dengan leluasa.
Pada akhir sesi, Zezen menegaskan bahwa Amerika merupakan pusat ilmu dan peradaban dengan banyak universitas ternama yang diakui secara global. Oleh karena itu, ia mendorong para peserta short course untuk memaksimalkan kesempatan mereka selama studi di Amerika, memperluas wawasan, dan memperkaya pengetahuan.
Sesi kedua diisi oleh Gugun Gumilar, inisiator Institute of Democracy and Education (IDE), yang akrab disapa Kang Gugun. Ia mengenalkan budaya akademik di Hartford International University dan memberikan nasihat kepada para peserta short course untuk selalu memupuk rasa syukur dan percaya diri dalam menjalani program. Kang Gugun mendorong peserta untuk sering berinteraksi dengan masyarakat lokal Hartford dan tidak hanya bergaul dengan teman-teman dari Indonesia saja. Menurutnya, hal ini penting untuk membangun jejaring dan mengaktualisasikan diri.
Kang Gugun juga membahas perbedaan mendasar antara pendidikan agama di Barat dan di Timur Tengah, terutama dalam hal metode pembelajaran dan output tugas mata kuliah. Ia menggarisbawahi bahwa pendidikan di Barat lebih mengutamakan tulisan dan penelitian dibandingkan dengan tradisi hafalan yang lebih dominan di Timur Tengah. Ia mendorong para mahasiswa short course untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat kemampuan riset dan penelitian mereka.
Lebih lanjut, Kang Gugun memberikan beberapa tips agar pembelajaran dan penelitian di HIU berjalan lancar. Ia menyarankan mahasiswa untuk melakukan riset tentang latar belakang dosen, banyak membaca dengan metode skimming dan scanning, dan menjaga etos kerja akademik yang kuat. Terakhir, Kang Gugun mengingatkan pentingnya meminta doa dan mendoakan orang tua, karena sekeras apa pun usaha dalam belajar, keberkahan ilmu tidak akan sempurna tanpa restu dari orang tua.
Pembekalan ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan dan motivasi bagi para mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal sebelum mereka berangkat ke Amerika untuk mengikuti short course di Hartford International University. Dengan pembekalan yang komprehensif ini, para peserta diharapkan dapat mengoptimalkan pengalaman belajar dan penelitian mereka di luar negeri.