PKUMI Bahas Pendekatan Ma'na Cum Maghza dalam Kajian Tafsir Bersama Prof. Dr. Phil. Sahiron, Direktur PTKI Dirjen Pendis Kemenag RI
PKUMI Bahas Pendekatan Ma'na Cum Maghza dalam Kajian Tafsir Bersama Prof. Dr. Phil. Sahiron, Direktur PTKI Dirjen Pendis Kemenag RI
Jakarta, 18 Februari 2025 – Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) kembali mengadakan kajian mendalam tentang pendekatan tafsir, dengan menyoroti Ma'na Cum Maghza sebagai metode dalam memahami teks-teks keagamaan. Kajian ini menghadirkan Prof. Dr. Phil. Sahiron, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, yang dikenal dengan pemikirannya dalam memahami Al-Qur'an secara kontekstual.
Dalam kajian ini, Prof. Sahiron menjelaskan bahwa Ma'na Cum Maghza merupakan pendekatan yang mengajak mufassir untuk tidak hanya memahami teks secara literal, tetapi juga menggali makna historis (Al-Ma'na At-Tarikhi), ide moral yang terkandung dalam teks saat diturunkan (Al-Maghza At-Tarikhi), serta relevansinya dalam konteks kontemporer (Al-Maghza Al-Mutakharrik Al-Mu'ashir).
Pendekatan ini menekankan bahwa makna teks dalam Al-Qur'an dan Hadits harus dipahami sesuai konteksnya. Sebagai contoh, kata "sayyarah" yang saat ini berarti "mobil" pada masa lalu bermakna "rombongan musafir". Oleh karena itu, mufassir dituntut untuk memahami teks dalam cakupan waktu dan kondisi sosial masyarakat pada saat wahyu diturunkan.
Prof. Sahiron juga menyoroti bagaimana mufassir dapat menggali nilai-nilai moral dalam Al-Qur'an untuk memberikan panduan etis bagi masyarakat modern. Kisah Ratu Balqis yang bermusyawarah sebelum mengambil keputusan, misalnya, mencerminkan pentingnya kepemimpinan yang demokratis dan partisipatif.
Dengan pemahaman yang lebih kontekstual, pendekatan Ma'na Cum Maghza diharapkan dapat memperkuat moderasi beragama dan memberikan tafsir yang lebih aplikatif bagi kehidupan umat Islam saat ini. Melalui kajian ini, PKUMI terus berkomitmen dalam mencetak ulama yang mampu menjawab tantangan zaman dengan pendekatan tafsir yang relevan dan mendalam.